Thursday, December 9, 2010

EKOSISTEM

  1. KOMPONEN EKOSISTEM

    Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu yg mempelajari ekosistem disebut ekologi. Ekosistem tersusun atas komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik (benda tak hidup).

    1. Komponen biotik

      Berdasarkan tingkat organisasinya komponen biotik dibedakan menjadi: individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma dan biosfer.

      Berdasarkan fungsinya, komponen biotik dibedakan menjadi:

  • Produsen: organisme yang menangkap energi untuk menghasilkan bahan makanan berupa zat organik (bersifat autotrof). Produsen dapat dibedakan menjadi organisme kemoautotrof dan fotoautotrof.
  • Konsumen: organisme yang mendapat makanan dengan memakaan organisme lain. Dibedakan menjadi 3, yaitu herbivora (pemakan tumbuhan), karnivora (pemakan daging) dan omnivora (pemakan segalanya).
  • Detritivor: organisme pemakan sisa organisme (bangkai), misal: cacing tanah.
  • Dekomposer: organisme yang melakukan perombakan bahan organik enjadi bahan anorganik misalnya, bakteri dan jamur.
  1. Komponen abiotik

    Komponen abiotik yang menyusun ekosistem terdiri dari suhu, cahaya, air, kelembapan, udara, garam-garam mineral dan tanah.

  1. ALIRAN ENERGI DALAM EKOSISTEM

    Energi utama pada ekosistem, berasal dari matahari. Energi mengalir dari satu komponen ekosistem ke komponen lainnya. Aliran energi tsb dapat dibedakan menjadi:

    1. Rantai makanan, peristiwa makan dan dimakan dalam ekosistem. Alur rantai makanan mengikuti tingkat trofik, yaitu:

      Produsen à konsumen primer à konsumen sekunder à konsumen tersier à pengurai (dekomposer)

    2. Jaring-jaring makanan, adalah rantai makanan yang saling tumpang tindih di dalam ekosistem
    3. Piramida makanan/ekologi, adalah sususnan keseluruhan tingkatan trofik dalam ekosistem. Piramida ekologi dibedakan menjadi piramida energi (produktivitas), piramida biomassa, dan piramida jumlah. Dari ketiganya yang paling akurat pengukurannya adalah piramida energi. Dalam ekosistem yang seimbang/stabil, semakin tinggi tingkat trofik maka akan semakin kecil puncak piramida (mengerucut). Perhatikan gambar di bawah ini.


  2. DAUR BIOGEOKIMIA, meliputi:
    1. Siklus karbon dan oksigen


     

    Karbon dioksida (CO2) dan Oksigen (O2) dalam ekosistem akan mengalami keseimbangan. Oksigen dibutuhkan oleh organisme untuk respirasi. Proses respirasi menghasilkan CO2 yang selanjutnya digunakan oleh organisme fotositetik (misalnya tumbuhan) sebagai bahan untuk fotosintesis. Proses fotosintesis selanjutnya akan menghasilkan oksigen.

    Perhatikan skema siklus karbon dan oksigen yang tampak pada gambar di samping.


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     

    1. Siklus nitrogen

      Komposisi udara 79% terdiri atas gas Nitrogen (N2) yang merupakan unsur penting yang menyusun protein dan asam amino. Tidak semua organisme dapat memanfaatkan N2 di udara secara langsung. Agar dapat digunakan oleh organisme, N2 harus melalui tahapan sebagai berikut.

  • Fiksasi dan Amonifikasi

    Fiksasi atau pengikatan gas N2 di udara, dilakukan oleh bakteri (Azotobacter chroococcum dan Clostridium pasteurianum) yang bersimbiosis dengan tumbuhan kacang-kacangan (Rhizobum leguminosarum). Gas nitrogen yang diikiat, diubah menjadi amonia (NH3). Proses ini disebut amonifikasi.

  • Nitrifikasi

    Adalah proses perubahan amonia menjadi ion nitrit (NO2-) oleh bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus.

  • Nitratasi

    Adalah proses pengubahan ion nitrit menjadi ion nitrat (NO3-) oleh nitrobacter. Ion nitrat inilah yang dapat diserap oleh tumbuhan untuk pembentuka asam amino dan protein.

  • Denitrifikasi

    Adalah proses pemecahan nitrat menjadi gas N2 kembali, oleh bakteri Thiobacillus denitrificans dan Clostridium deitrificans.


  1. Siklus air

    Air mengalami siklus melalui, atmosfer, lautan, daratan dan organisme. Air di permukaan bumi mengalami evaporasi (penguapan) karena panas matahari, transpirasi oleh tumbuhan, dan respirasi oleh organisme menjadi uap yang kemudian membentuk awan. Awan mengalami kondensasi dan turun menjadi hujan. Air hujan di permukaan bumi meresap dalam tanah, masuk ke sungai, atau ke laut.


  1. INTERAKSI DALAM EKOSISTEM , dapat berupa:
    1. Simbiosis

      Merupakan antar dua individu berbeda jenis yang membentuk suatu persekutuan yang erat. Simbiosis dapat dibedakan menjadi:

  • Komensalisme, merupakan interaksi antara organisme berbeda, dimana satu organisme (komensal) diuntungkan dari interaksi ini, sedangkan yang lain tidak dirugikan atau diuntungkan
  • Mutualisme, merupakan interaksi antar dua organisme dimana keduanya saling mendapat keuntungan.
  • Parasitisme, interakasi antar dua organisme, dimana satu organisme (parasit) mendapat keuntungan, sedangkan organisme yg lain (inang) diugikan dalam interaksi ini
  1. Kompetisi

    Merupakan interaksi berbentuk persaingan antarorganisme dalam upaya mendapatkan kebutuhan yang sama.

  2. Predasi

    Merupakan interaksi dimana satu organisme (predator) memangsa organisme lain (prey). Apabila yang dimakan adalah organisme sejenis maka disebut kanibalisme.

  1. SUKSESI EKOLOGI

    Adalah proses perubahan atau pergantian spesies yang dominan pada satu komunitas dalam jangka waktu yang panjang disebabkan adanya kerusakan pada komunitas awal. Suksesi dapat dibedakan menjadi:

    1. Suksesi Primer

      Terjadi apabila komunitas awal mengalami kerusakan total sehingga tidak ada yang tersisa. Urutan munculnya spesies pada ekosistem, umumnya adalah :

      Lichen (lumut kerak) à lumut à rumput à semak à pohon

    2. Suksesi Sekunder

      Terjadi apabila komunitas awal mengalami kerusakan sebagian, misalnya hutan yang ditebang, hutan yang terbakar.

Wednesday, December 1, 2010

V I R U S - PERTEMUAN 1

gambar 1. Struktur Virus

CIRI-CIRI:

· Bersifat ASELULER (tdk mempunyai sel)

· Berukuran kecil (lebih kecil dr bakteri, hanya dapat diamati dg mikroskop elektron)

· Hanya memiliki 1 macam asam nukleat (RNA atau DNA)

· Bentuk bervariasi: oval, silinder, polihedral, dan kompleks.

· Untuk bentuk kompleks --> misal: bakteriofag (kepala: polihedral, ekor: silinder; dan serabut ekor)

· Tubuh virus tersusun atas asam nukleat yg diselubungi oleh protein: kapsid

gambar 2. Skema siklus Litik dan Lisogenik

REPRODUKSI VIRUS:

Dibedakan melalui dua cara:

1. LITIK

2. LISOGENIK

Litik :

Langkah-langkah:

1. Absorbsi dan infeksi

2. Replikasi dan sintesis

3. Lisis

Litik mengakibatkan -> Inang hancur

Lisogenik :

Langkah-langkah:

1. Absorbsi dan infeksi

2. Penggabungan

3. Pembelahan

Lisogenik mengakibatkan -> Inang tidak hancur


PENJELASAN:

Infeksi secara Litik

a. Absorbsi, fag melekat pada bagian tertentu dari dinding sel bakteri. Daerah perlekatan tsb disebut receptor site.

b. Penetrasi/Infeksi, dengan menggunakan enzim lizozim, bakteriofag meusaak dinding sel bakteri. Setelah dinding sel bakteri terhidrolisis, maka DNA fag masuk ke dalam sel bakteri.

c. Replikasi dan Sintesis, fag merusak DNA bakteri dan menggunakannya sebagai bahan replikasi dan sintesis. Pd tahap Replikasi: fag menyusun dan memperbanyak DNA-nya. Pd tahap Sintesis: fag menyusun selubung-selubung protein yg baru (kapsid).

d. Perakitan, fag menyusun bentuk fag baru sebagai bentuk yang legkap (molekul DNA dan kapsid)

e. Lisis/Pembebasan, fag menjadi dewasa dan sel bakteri akan lisis, fag yang baru akan keluar dan proses melalui siklus litik ini membutuhkan waktu sekitar 20 menit.

Infeksi secara Lisogenik

a. Dibanding dengan fase Litik, proses awalnya sama seperti fase Litik, yaitu: Absorbsi – Penetrasi/Infeksi.

b. Perbedaannya teletak pada fase Penggabungan: DNA virus bergabung dengan DNA bakteri membentuk profag, dan sebagian besar berada pada posisi tidak aktif

c. Fase Replikasi: saat profag bereplikasi, maka DNA fag juga bereplikasi. Saat bakteri membelah diri, maka DNA fag (di dalam profag) juga ikut membelah diri.

d. Bakteri lisogenik, dapat diinduksi untuk mengaktifkan profag-nya. Pengaktifan ini menyebabkan terjadinya siklus litik.

Kesimpulan:

Pada virus tidak terjadi pembelahan sel, akan tetapi terjadi penyusunan bahan virus baru yang berasal dari bahan yang ada di dalam sel bakteri yang diserang.